BAKAT TERPENDAM TANPA HARUS DIBANGGAKAN
![]() |
http://es.123rf.com/imagenes-de-archivo/ni%C3%B1os_graduados.html |
Menceritakan
tentang sesuatu yang dapat dibanggakan tidak semua orang bisa melakukannya. Termasuk
diriku. Mendengar cerita dan berbagai pengalaman dari orang-orang yang pernah
hadir dalam perjalanan hidupku, sering membuatku merenung. Apa yang bisa aku
banggakan dari diriku? Apa yang bisa orang nilai dari diriku? Memiliki
lemari kaca khusus piala kejuaraan? Tidak. Komputer dipenuhi scan
sertifikat piagam kejuaraan? Tidak juga. Rak buku dipenuhi buku karangan
sendiri? No no no. Tunggu! Bukankah yang harusnya dibahas itu kebanggaan
yang diremehkan orang lain? Jadi aku tidak perlu memusingkan diri dengan
piagam dan lemari piala. Karena dengan memiliki itu orang lain tidak akan
meremehkanku.
Well,
aku akan mulai bercerita. Bukankah hal itu hanya akan memperburuk citraku? Hah?
Sejak kapan aku punya citra? Kapan aku pernah melahirkan citra? Lupakan tentang
citra! Sebelum aku mulai cerita, aku menyarankan bagi kalian yang dari awal
sudah ragu dengan tulisanku ini, saya harap untuk berhenti membaca sampai
disini. Aku takut kalian tidak bisa berhenti nantinya, eh, maksudnya takut
sesuatu yang buruk akan terjadi nantinya, seperti kalian tidak menyukai tulisan
ini yang berimbas menjadi tidak suka denganku, kemudian stalking akun
media sosialku dan memblokirnya setelah menulis cacian di timeline. Oke,
sepertinya terlalu berlebihan itu.
Hal pertama yang mungkin ingin
kalian ketahui adalah tentang keeksisanku di bidang olahraga. Sejak kecil aku
sering memenangkan perlombaan olahraga ini. Kecemerlangan bakatku ini semakin
terlihat saat aku mengikuti perlombaan di SMA. Saat itu perlombaan diadakan
antar kelas untuk memperingati hari ulang tahun sekolah. Aku bahkan dapat
menduduki balok nomor satu. Aku bangga dengan hal itu. Tidak berhenti sampai
disitu, saat kuliah pun sepertinya teman-teman dapat melihat bakat itu dari
pancaran wajahku, mungkin. Akhirnya aku diajukan dalam pertandingan olahraga itu
dalam acara kejuaraan antar angkatan satu departemen. Baru akhir-akhir ini aku
menyadari, hal itu terjadi bukan karena sebuah keajaiban atau pun bakat yang
terpancar dari wajahku. Karena pada saat itu, tidak ada yang mau mengajukan
diri untuk menjadi perwakilan olahraga cabang ini. Apa mereka meremehkannya?
Apa aku tidak bisa membanggakan diri dengan itu lagi? Apa aku sudah tidak bisa
menyebut diriku sebagai atlet balap karung lagi? Jika kalian memiliki
jawabannya tolong segera mention ke saya. Saya sangat mengharapkan
partisipasi kalian. Tunggu! Apa mungkin kalian sedang menertawakanku? Aku memang
seharusnya tidak menuliskan ini sejak awal. *ngelap ingus.
![]() |
http://id.gofreedownload.net/free-vector/vector-misc/gold-silver-and-bronze-award-ribbons-213789/ |
Bakat terpendam saya selanjutnya adalah em, apa kalian siap
membacanya? Apa kalian siap menerima kenyataan? Oke, hal yang aku banggakan
selanjutnya adalah menggerakkan daun telinga dengan otot di sekitar telinga. Apa
sekarang kalian menunjukkan ekspresi kebingungan condong ke jijik? Tenanglah,
aku sudah memakluminya. Setiap orang yang aku tunjukkan hal itu pasti akan
bereaksi antara kaget, geli, jijik, penasaran, bahkan ada yang ketakutan. Padahal
tidak sembarangan orang bisa melakukannya. Kekuatan gen memang ajaib. Atau mungkin
kalian tidak percaya dengan bakatku ini? oh men, aku akan mengirimkan video
jika itu harus dilakukan. Aku menyadari, Hidup memang butuh perjuangan.
Klaten, 23 Januari 2017
-S.N.H-
#10DaysKF
Comments
Post a Comment