PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Perilaku Budaya
Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku
budaya demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam
suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan
demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang
cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani.
Untuk
membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan
prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara.
A. Henry B. Mayo merinci beberapa nilai yang
terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut :
- Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga.
- Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
- Menyelesaikan pergantian pemimpin secara teratur.
- Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.
- Mengakui dan mengganggap wajar adanya keanekaragaman.
- Menjamin tegaknya keadilan.
- Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya melalui hal-hal berikut :
- Pemerintahan yang bertanggung jawab.
- Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
- Pembentukan organisasi atau adanya partai politik.
- Pers dan media massa yang bebas untuk menyalurkan pendapat.
- Sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.
- Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi, antara lain :
- Terbuka dan transparan untuk memupuk kepercayaan terhadap satu sama lain.
- Terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
- Menghargai pendapat orang lain.
- Toleransi atau belajar menerima keberagaman.
- Menghargai kelompok minoritas.
- Menutamakan kepentingan umum.
B. Rusli Karim ,perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian
yang demokrasi adalah :
- Inisiatif;
- Disposisi;
- Toleransi;
- Kecintaan terhadap keterbukaan;
- Komitmen dan tanggung jawab;
- Kerja sama keterhubungan;
- Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi persamaan : Menjunjung tinggi persamaan
mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan
pendapat, kritik dan saran dari orang lain.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban : Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati
bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan norma yang
berlaku dapat dipatuhi.
3. Membudayakan sikap yang bijak dan adil :
Bijak dan
adil dalam makna yang sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan
dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain
,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan
lingkungan masyarakat sekitar.
4. Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam
mengambil keputusan : Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada
setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan
kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
: Makna
penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah
bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara,
betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang
kita miliki.
- Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
- Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
- Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
- Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
- Menaati hukum.
- Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
- Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara.
- Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu.
Membiasakan
diri melaksanakan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan
di lingkungan keluarga ,maupun lingkungan sekolah, di organisasi masyarakat
(ormas) dan partai politik (parpol), serta di DPR sebagai lembaga pembuat
Undang-Undang.
1. Di Lingkungan Keluarga
Dalam
kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga memegang peranan penting. Setiap
anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama. Kebebasan ini hendaknya
dihormati oleh masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, tindakan sesuka
hati sendiri hendaknya dihindari. Mereka hendaknya saling bekerja sama untuk
menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada. Dengan demikian, semua anggota
keluarga akan merasa betah di rumah.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga
dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
· Kesediaan untuk menerima kehadiran
sanak saudara;
· Menghargai pendapat anggota keluarga
lainya;
· Senantiasa musyawarah untuk
pembagian kerja;
· Terbuka terhadap suatu masalah yang
dihadapi bersama.
· Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya.
· Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah
mufakat.
· Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
2. Di Lingkungan Masyarakat
Dalam
kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan kerjasama untuk menciptakan
kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap saling menghormati sangat diperlukan.
Jika masing-masing oranghanya menonjolkan kepentingan, urusan, dan kehiduoan
pribadinya, niscaya upaya pencapaian tersebut akan terhambat.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
· Bersedia mengakui kesalahan yang
telah dibuatnya;
· Kesediaan hidup bersama dengan warga
masyarakat tanpa diskriminasi;
· Menghormati pendapat orang lain yang
berbeda dengannya;
· Menyelesaikan masalah dengan
mengutamakan kompromi;
· Tidak terasa benar atau menang
sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
· Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
· Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan
pemikiran yang jernih.
· Mengikuti kegiatan rembug desa.
· Mengikuti kegiatan kerja bakti.
· Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan
masyarakat.
3. Di Lingkungan Sekolah
Penerapan
demokrasi di sekolah hendaknya mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan
persoalan bersama. Hal ini bertujuan, untuk membentuk rasa solidartas bersama.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
· Bersedia bergaul dengan teman sekolah
tanpa membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang;
· Menerima teman-teman yang berbeda
latar belakang budaya, ras dan agama;
· Menghargai pendapat teman meskipun
pendapat itu berbeda dengan kita;
· Mengutamakan musyawarah, membuat
kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
Sikap anti kekerasan.
Sikap anti kekerasan.
· Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti
pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.
· Berani mengajukan petisi (saran/usul).
· Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah
dinding.
· Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan
OSIS.
· Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi
dari program OSIS.
4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
· Besedia menerima kesalahan atau kekalahan
secara dewasa dan ikhlas;
· Kesediaan para pemimpin untuk
senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya;
· Memiliki kejujuran dan integritas;
· Memiliki rasa malu dan bertanggung
jawab kepada publik;
· Menghargai hak-hak kaum minoritas;
· Menghargai perbedaan yang ada pada
rakyat;
· Mengutamakan musyawarah untuk
kesepakatan bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
- Kesimpulan:
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa
demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrasi dan bahkan
telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan
bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudayakannya.
Membudaya
berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi
telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi
kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain,
demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari
kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu
belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara,
bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang
kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi
hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara
atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan
pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk
merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan
seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai
demokrasi itu kurang di praktekan.
Perilaku
budaya politik demokrasi yang perlu kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain menjunjung tinggi persamaan, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban membudayakan sikap bijak dan adil, membiasakan musyawarah mufakat
dalam mengambil keputusan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.
- \ Saran
Mewujudkan
budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua warga negara.
Yang paling utama, tentu saja, adalah:
1. Adanya niat untuk memahami
nilai-nilai demokrasi.
2. Mempraktekanya secara terus menerus,
atau membiasakannya.
Memahami
nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari pengalaman
negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik
dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya demokrasi, kita
kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan
niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari
nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air
kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
nice info
ReplyDeleteTerimakasih banyak!!! ^o^
ReplyDeleteMakasih
ReplyDeletesangat membantu
bisa untuk contekan nih... :P
ReplyDeletewaduh 0_0 cukup buat belajar aja, jangan untuk contekan. hhw
Delete