PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS
Peradaban Lembah Sungai Indus
A. Pusat Peradaban
Peradaban Lembah
Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di Kota Harappa dan
Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah Lembah Sungai
Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah Sungai Indus
bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India
pada masa lampau.
B. Tata Kota
Di Kota
Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan
dibangun secara teratur dan berdiri kukuh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan
pertokoan itu sudah terbuat dari batu bata lumpur.
Wilayah kota
dibagi atas beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran
airnya.
Sistem Pertanian
dan Pengairan
Daerah Lembah
Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata pencaharian
utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah
berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke
daerah pedalaman.
Pembuatan
saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan bahwa
masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi.
Hasil-hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh,
dan lain-lain.
C. Sanitasi (Kesehatan)
Masyarakat Mohenjodaro
dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan) lingkungannya.
Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan
faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka sudah
dilengkapi oleh jendela.
D. Teknologi
Masyarakat
Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, Kemampuan
mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan,
seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan
emas, perak, dan berbagai macam meterai dengan lukisannya yang bermutu tinggi
dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah
E. Pemerintahan
Raja-raja yang
pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :
a. Candragupta Maurya
Setelah berhasil
menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi dan
menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya.
Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di
daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah
Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM, pasukannya berhasil diusir dari
daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di
Pattaliputra.
Candragupta
Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah
kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar
daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu
singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas, yaitu
daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur.
b. Ashoka
Ashoka
memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu dari
Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa
yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia
menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul
penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.
Mula-mula Ashoka
beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha. Sejak saat itu
Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka
meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering
terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil
mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta
dengan Candragupta I sebagai rajanya.
F. Kepercayaan
Sistem
kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja
banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi
Ibu).
Masyarakat
lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan gajah
serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut
dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya,
berupa kesejahteraan dan perdamaian.
Comments
Post a Comment